Ternyata ada situasi dimana ungkapan “silent is gold” sangat berlaku. Jadi, tahan mulut kita kalau:
Lagi ngomongin soal gosip yang berbau skandal, apalagi yang baru berupa kabar burung.Meladeni omongan orang lain yang sedang pamer. Biasanya kita akan terbawa ikutan membanggakan diri, atau malah makin membuat orang itu terus menyombongkan diri. Nggak guna banget!
Apa yang ingin kita omongin bisa menjatuhkan orang lain, tanpa kasih solusi.
Lagi jahil, dan nggak tahan mau mencela seseorang. Bercanda pun tetap ada batasannya, lho!
Menyangkut aib pribadi. Kalau kita cerita ke orang lain yang nggak berkepentingan, berarti kita juga harus siap dengan resiko bahwa hal tersebut bisa menyebar.
Nggak tahan mau membeberkan rahasia orang lain atau geng kita. Sssst! Jangan sampai deh kita jadi “Si ember”.
Isi komentar kita bernada sinis, yang bisa memancing pertengkaran sama pacar atau teman. Kalau ada masalah mendingan dibicarakan langsung secara baik-baik.
Perihal yang kita sampaikan nggak sepenuhnya benar alias ada unsur membualnya.
Topik yang kita omongin nggak ada maknanya dan cuma pengin cari perhatian. Ini biasanya terkait dengan pembicaraan yang agak resmi, kayak rapat acara atau di dalam kelas. Nggak mau kan dibilang tong kosong nyaring bunyinya.
Waktunya nggak tepat. Misalnya, asyik nyerocos tentang gebetan baru ke sobat padahal dia lagi sedih karena baru putus.
Memakai kata-kata yang nggak sopan. Soalnya, seseorang dinilai dari ucapannya, lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar